35 RT di Jakarta Masih Terendam Banjir Malam Ini! Bayangkan, Jakarta, kota metropolitan yang gemerlap, tiba-tiba berubah menjadi negeri “aqua” dadakan. Warga mungkin sudah mulai berlatih renang gaya bebas dadakan, dan ikan-ikan hias di akuarium rumah mungkin sedang menikmati liburan mewah di alam bebas. Situasi ini tentu menyita perhatian dan memerlukan penanganan cepat dan tepat.
Banjir yang melanda 35 RT di Jakarta malam ini mengakibatkan sejumlah rumah terendam dengan kedalaman bervariasi, mengakibatkan kerugian materiil dan mengganggu aktivitas warga. Penyebabnya diduga karena curah hujan tinggi dan buruknya sistem drainase. Dampak sosial ekonomi cukup signifikan, mulai dari kerusakan harta benda hingga terganggunya mata pencaharian. Pemerintah dan relawan tengah bekerja keras untuk memberikan bantuan dan evakuasi.
Gambaran Umum Situasi Banjir

Jakarta kembali bergulat dengan si “teman lama” yang tak diundang: banjir. Malam ini, 35 RT di Jakarta masih terendam, menciptakan pemandangan bak negeri dongeng… dongeng yang agak basah dan kurang menyenangkan, tentunya. Bayangkan saja, rumah-rumah yang biasanya menjadi tempat berteduh kini berubah menjadi kolam renang dadakan, lengkap dengan ikan-ikan yang mungkin saja sedang berenang santai di ruang tamu Anda.
Waduh, 35 RT di Jakarta masih terendam banjir malam ini! Bayangkan, perjuangan warga Jakarta kayaknya lebih dramatis dari laga Real Madrid melawan Brest. Ngomongin soal dramatis, coba deh cek Prediksi Skor Brest vs Real Madrid: Partai Hidup Mati Lolos untuk sedikit hiburan di tengah bencana ini. Semoga Real Madrid menang, biar sedikit terobati rasa sedih melihat Jakarta yang masih terendam.
Ya, semoga banjirnya cepat surut, dan warga bisa kembali beraktivitas normal. Amin!
Kondisi terkini menunjukkan kedalaman air bervariasi, dari mata kaki hingga selutut, bahkan ada beberapa titik yang lebih dalam lagi. Warga terpaksa berjibaku dengan air, beberapa mengungsi ke tempat yang lebih aman, sementara yang lain bertahan di rumah dengan berbagai strategi bertahan hidup ala survivor, mungkin dengan perahu karet dari kardus bekas atau rakit darurat dari kursi plastik.
Penyebab Banjir di 35 RT
Penyebab banjir di 35 RT ini diduga kompleks dan saling berkaitan. Mungkin kombinasi dari curah hujan yang tinggi, sistem drainase yang kurang memadai, dan penyumbatan saluran air akibat sampah menjadi faktor utama. Bayangkan saja, saluran air yang mampet karena sampah plastik, ranting pohon, dan mungkin bahkan sandal jepit kesayangan seseorang yang hanyut terbawa arus. Drama! Selain itu, pembangunan yang kurang memperhatikan aspek lingkungan juga bisa menjadi kontributor.
Waduh, 35 RT di Jakarta masih terendam banjir malam ini? Mungkin warga butuh hiburan untuk ngilangin suntuk, kayak nonton streaming film di aplikasi Spotube. Eh, tapi tunggu dulu, sebelum instal Spotube Mod APK Premium Itu Aplikasi Apa, Apakah Aman atau coba cek dulu keamanannya, ya! Soalnya, daripada repot mikirin banjir dan aplikasi ilegal, mending fokus cari solusi banjirnya aja.
Semoga besok pagi, air surut dan warga bisa kembali beraktivitas normal. Amin!
Dampak Sosial Ekonomi Banjir
Banjir ini tentu saja menimbulkan dampak sosial ekonomi yang signifikan bagi warga 35 RT yang terdampak. Rumah terendam, barang-barang elektronik rusak, usaha kecil menengah (UKM) terganggu, dan aktivitas ekonomi terhenti. Bayangkan para pedagang kaki lima yang dagangannya terendam air, atau pemilik warung kopi yang harus membersihkan lumpur dari seluruh perabotan. Kerugian materiil pasti sangat besar, belum lagi trauma psikologis yang dialami warga.
Data Banjir di 35 RT
Data berikut ini merupakan estimasi, mengingat situasi darurat yang terjadi. Data yang akurat mungkin akan diperoleh setelah situasi kondusif.
Waduh, 35 RT di Jakarta masih terendam banjir malam ini! Bayangkan, kayak lagi main arung jeram dadakan, cuma tanpa keseruannya. Semoga warga tetap sabar ya! Eh, ngomongin sabar, besok kan 30 Januari 2025, mungkin bisa sedikit lega kalau ternyata libur, cek aja di sini Apakah Besok Libur? Cek Info 30 Januari 2025 Tanggal Merah atau biar nggak makin stres mikirin banjir.
Semoga besok airnya surut, dan warga yang terdampak banjir bisa segera beraktivitas normal lagi. Amin!
Daerah Terdampak | Rumah Terendam | Jumlah Pengungsi | Kerugian Materil (Estimasi) |
---|---|---|---|
RT 1-10 (Contoh) | 150 | 50 | Rp 500.000.000 |
RT 11-20 (Contoh) | 200 | 75 | Rp 750.000.000 |
RT 21-35 (Contoh) | 100 | 30 | Rp 300.000.000 |
Upaya Penanganan Banjir: 35 RT Di Jakarta Masih Terendam Banjir Malam Ini
Banjir yang melanda 35 RT di Jakarta malam ini tentu bukan hal yang bisa dianggap remeh. Bayangkan saja, puluhan RT terendam! Untungnya, sejumlah upaya penanganan banjir sudah dan sedang dilakukan, dengan kolaborasi antara pemerintah, petugas lapangan, dan tentunya, warga Jakarta yang tangguh. Mari kita lihat bagaimana upaya heroik ini berjalan.
Langkah-Langkah Pemerintah dan Pihak Terkait
Pemerintah DKI Jakarta, tak tanggung-tanggung, langsung mengerahkan berbagai armada untuk mengatasi banjir. Pompa-pompa air berkapasitas besar dikerahkan ke lokasi terdampak untuk mempercepat proses penyedotan air. Selain itu, truk-truk pengangkut tanah dan material pun siap siaga untuk memperbaiki infrastruktur yang rusak akibat banjir. BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) juga aktif berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait, mengoperasikan posko-posko darurat, dan memantau perkembangan situasi secara intensif.
Bayangkan, itu semua seperti orkestra raksasa yang bekerja sama untuk menyelamatkan warga.
Peran Serta Masyarakat
Tak kalah pentingnya, peran serta masyarakat dalam penanggulangan banjir ini patut diacungi jempol. Gotong royong menjadi kunci. Warga saling membantu mengevakuasi warga yang terjebak, membersihkan rumah yang terendam, dan berbagi informasi terkini. Kita bisa melihat betapa kuatnya semangat kebersamaan warga Jakarta dalam menghadapi musibah ini. Mereka bukan hanya korban, tapi juga pahlawan di lingkungannya masing-masing.
Evakuasi dan Bantuan kepada Warga Terdampak
Proses evakuasi dilakukan dengan tertib dan cepat. Tim penyelamat menggunakan perahu karet dan kendaraan khusus untuk menjangkau warga yang terisolasi. Bantuan berupa makanan, minuman, obat-obatan, dan selimut hangat segera disalurkan kepada para pengungsi. Bayangkan, betapa lega dan terharunya warga yang merasa diperhatikan dan dibantu di tengah kesulitannya.
35 RT di Jakarta masih terendam banjir malam ini? Waduh, kayaknya butuh perahu karet plus investasi anti-banjir! Eh, ngomong-ngomong investasi, tau nggak sih, ada cara dapetin cuan tambahan selain jualan kerupuk saat banjir, yaitu dengan belajar cuan dari crypto. Mungkin bisa beli perahu karet yang lebih canggih, ya kan? Semoga banjirnya cepet surut, jadi warga Jakarta nggak perlu lagi berenang pakai pelampung sambil mikirin cuan!
- Evakuasi prioritas diberikan kepada lansia, anak-anak, dan ibu hamil.
- Posko-posko kesehatan didirikan untuk memberikan perawatan medis bagi warga yang membutuhkan.
- Distribusi bantuan dilakukan secara terorganisir untuk memastikan semua warga terdampak menerima bantuan yang dibutuhkan.
Ketersediaan Tempat Pengungsian dan Bantuan Kemanusiaan, 35 RT di Jakarta Masih Terendam Banjir Malam Ini
Pemerintah telah menyediakan sejumlah tempat pengungsian yang dilengkapi dengan fasilitas yang memadai. Selain itu, banyak organisasi kemanusiaan dan relawan yang turut serta memberikan bantuan. Mereka menyediakan makanan, pakaian, dan kebutuhan pokok lainnya bagi para pengungsi. Ketersediaan bantuan ini menunjukkan kepedulian dan solidaritas yang tinggi dari berbagai pihak.
Prosedur Penanganan Banjir yang Ideal
Berdasarkan situasi terkini, prosedur penanganan banjir yang ideal seharusnya mencakup sistem peringatan dini yang lebih efektif, peningkatan kapasitas infrastruktur drainase, dan edukasi kepada masyarakat mengenai mitigasi bencana. Penting juga untuk memperkuat koordinasi antar lembaga dan melibatkan partisipasi aktif masyarakat dalam upaya pencegahan dan penanggulangan banjir. Bayangkan, jika semua elemen ini bekerja sama secara optimal, dampak banjir bisa diminimalisir.
- Perbaikan sistem drainase yang terintegrasi dan mampu menampung debit air hujan yang tinggi.
- Pemantauan cuaca secara intensif dan penyebaran informasi peringatan dini yang cepat dan akurat.
- Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan mengurangi risiko banjir.
Analisis Faktor Penyebab Banjir

35 RT di Jakarta terendam banjir? Waduh, kayaknya Ibu Kota lagi berenang! Mari kita selidiki lebih dalam penyebabnya, bukan cuma sekadar menunjuk-nunjuk langit yang sedang murka. Kita akan mengupas tuntas faktor alam dan ulah manusia yang berkontribusi pada peristiwa “Jakarta menjadi kolam renang raksasa” ini.
Faktor Alam Penyebab Banjir
Tentu saja, alam juga punya peran dalam drama banjir ini. Bukan berarti kita bisa cuci tangan begitu saja, ya! Tapi memahami kontribusi alam membantu kita merancang strategi yang lebih efektif.
- Intensitas Hujan Ekstrem: Hujan deras dalam waktu singkat, seperti yang sering terjadi di Jakarta, melebihi kapasitas saluran drainase yang ada. Bayangkan selang air yang kecil disiram dengan ember besar, pasti tumpah kan?
- Kenaikan Permukaan Air Laut: Perubahan iklim global menyebabkan naiknya permukaan air laut, sehingga air laut lebih mudah masuk ke daratan, terutama di daerah rendah. Ini seperti menambahkan air ke dalam bak mandi yang sudah hampir penuh.
- Kondisi Geografis: Jakarta terletak di dataran rendah dengan beberapa sungai yang bermuara di laut. Kondisi ini membuat daerah tersebut rentan terhadap banjir, terutama saat curah hujan tinggi. Bayangkan kota yang dibangun di mangkuk raksasa.
Faktor Manusia Penyebab Banjir
Nah, ini dia bagian yang lebih seru (dan sekaligus bikin geregetan). Kontribusi manusia dalam banjir Jakarta bisa dibilang…luar biasa. Bukannya membantu, malah menambah beban.
- Kurangnya Perawatan Saluran Drainase: Saluran drainase yang mampet akibat sampah dan sedimentasi mengurangi kapasitas aliran air. Bayangkan selang air yang tersumbat oleh kapas, pasti alirannya lambat.
- Pembangunan Liar dan Alih Fungsi Lahan: Pembangunan yang tidak terkendali dan alih fungsi lahan menjadi bangunan mengurangi daerah resapan air. Ini seperti mengurangi ukuran bak mandi, sementara air yang masuk tetap banyak.
- Pengelolaan Sampah yang Buruk: Sampah yang menumpuk di saluran air memperparah penyumbatan dan memperlambat aliran air. Bayangkan selang air yang tersumbat oleh sampah plastik, pasti banjir deh.
Perbandingan Infrastruktur Daerah Terdampak dan Tidak Terdampak
Di daerah yang terdampak banjir, kita biasanya menemukan saluran drainase yang kurang terawat, kurang luas, dan bahkan mungkin sudah tua. Berbeda dengan daerah yang tidak terdampak, infrastruktur drainase-nya cenderung lebih baik, terawat, dan memiliki kapasitas yang lebih besar. Ini seperti membandingkan selang air yang kecil dan bocor dengan selang air yang besar dan baru.
Permasalahan Utama Genangan Air di 35 RT
Dari analisis di atas, masalah utamanya adalah kombinasi antara faktor alam dan manusia. Intensitas hujan yang tinggi bertemu dengan sistem drainase yang buruk dan kapasitas resapan air yang terbatas. Hasilnya? Banjir!
Duh, Jakarta lagi banjir! 35 RT masih terendam, kayak lagi main jetski dadakan aja. Bayangin, susah banget ya cari parkir mobil di tengah-tengah genangan. Ngomong-ngomong soal air, eh ternyata ada kabar gembira dari Bali! Kabarnya, Bali United menang dramatis 3-2 melawan Borneo FC, cek aja sendiri di sini Hasil Liga 1: Bali United vs Borneo FC 3-2, Serdadu Tridatu Naik ke , semoga kemenangan mereka bisa bikin warga Jakarta yang lagi banjir sedikit terhibur.
Semoga banjirnya cepet surut ya, biar nggak ada lagi yang harus berenang ke kantor!
Solusi Jangka Pendek Pencegahan Banjir
Butuh aksi cepat untuk mengatasi banjir yang sudah terjadi. Berikut beberapa solusi jangka pendek yang bisa dilakukan:
- Normalisasi Saluran Drainase: Membersihkan sampah dan sedimentasi di saluran drainase untuk meningkatkan kapasitas aliran air.
- Pompa Air Mobile: Memindahkan air dari daerah tergenang ke daerah yang lebih rendah.
- Evakuasi Warga Terdampak: Memindahkan warga ke tempat yang lebih aman.
Solusi Jangka Panjang Pencegahan Banjir
Untuk mencegah banjir di masa depan, dibutuhkan solusi yang lebih menyeluruh dan berkelanjutan:
- Peningkatan Sistem Drainase: Membangun sistem drainase yang lebih modern dan berkapasitas besar.
- Penataan Ruang Kota yang Terintegrasi: Merencanakan pembangunan yang memperhatikan aspek lingkungan dan tata air.
- Peningkatan Kesadaran Masyarakat: Mendidik masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan.
- Program Penghijauan: Menanam pohon untuk meningkatkan daerah resapan air.
Poin Penting Perencanaan Tata Kota untuk Pencegahan Banjir
Perencanaan tata kota yang baik harus memperhatikan aspek lingkungan dan tata air secara terintegrasi. Berikut beberapa poin penting yang perlu diperhatikan:
Poin | Penjelasan |
---|---|
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) | Melakukan kajian lingkungan yang komprehensif sebelum memulai proyek pembangunan. |
Sistem Drainase yang Terintegrasi | Membangun sistem drainase yang terhubung dan mampu menampung air hujan dengan kapasitas yang cukup. |
Pengendalian Alih Fungsi Lahan | Membatasi alih fungsi lahan yang dapat mengurangi daerah resapan air. |
Pengelolaan Sampah yang Efektif | Membangun sistem pengelolaan sampah yang terintegrasi dan efektif untuk mencegah sampah masuk ke saluran drainase. |
Dampak Banjir terhadap Lingkungan dan Kesehatan

Banjir di Jakarta, khususnya yang masih merendam 35 RT malam ini, bukan hanya sekadar genangan air. Ini adalah bencana yang meninggalkan jejak buruk, baik bagi lingkungan maupun kesehatan warga. Bayangkan saja, air yang seharusnya jernih berubah menjadi sup kotor, dan rumah-rumah berubah menjadi kolam renang dadakan yang tak terduga. Mari kita telusuri dampaknya yang tak kalah mengkhawatirkan dari ketinggian air itu sendiri.
Pencemaran Air dan Kerusakan Ekosistem
Banjir membawa serta berbagai macam sampah, mulai dari plastik hingga limbah rumah tangga. Bayangkan sungai-sungai yang biasanya menjadi habitat ikan dan tumbuhan air, kini berubah menjadi tempat pembuangan sampah raksasa. Air menjadi tercemar berat, mengancam kehidupan biota air dan merusak keseimbangan ekosistem. Tak hanya itu, bahan kimia berbahaya yang terbawa banjir juga mencemari tanah, berpotensi merusak kesuburan tanah untuk jangka waktu yang lama.
Mungkin kita perlu bayangkan betapa sulitnya membersihkan semua itu, seperti membersihkan kotoran gajah di kamar mandi, hanya dalam skala yang jauh lebih besar dan kompleks.
Dampak Banjir terhadap Kesehatan Warga
Air banjir yang kotor adalah sarang penyakit. Berbagai penyakit menular seperti diare, leptospirosis (penyakit kuning), dan penyakit kulit dapat dengan mudah menyebar. Selain itu, kekurangan akses sanitasi dan air bersih pasca banjir meningkatkan risiko berbagai penyakit lainnya. Bayangkan saja, ketika akses ke fasilitas kesehatan terbatas, penyakit-penyakit ini bisa menyebar dengan cepat dan meluas, seperti api yang membakar ilalang kering di musim kemarau.
Waduh, 35 RT di Jakarta masih terendam banjir malam ini? Kasian banget ya, kayaknya butuh perahu karet buat sekadar nganter nasi goreng. Eh, ngomong-ngomong, lupain dulu banjirnya, sebentar aja kita intip Jadwal Liga 1 Pekan Ini: Ada Persib Vs PSM , biar sedikit terhibur dari berita banjir yang bikin kepala pening. Setelah nonton Persib adu jotos sama PSM, kita kembali lagi ke realita: Semoga banjir Jakarta cepet surut, amin! Jangan sampai ikan-ikan di got pada ikut berenang ke kamar tidur warga.
Rekomendasi Pencegahan Penyakit Akibat Banjir: Pastikan air minum aman dikonsumsi, gunakan sepatu bot saat melewati genangan air, cuci tangan secara teratur dengan sabun, hindari kontak langsung dengan air banjir, dan segera cari pertolongan medis jika mengalami gejala penyakit.
Kerusakan Lingkungan Akibat Sampah Banjir
Sampah yang terbawa banjir bukan hanya masalah estetika. Sampah plastik, misalnya, membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai. Sampah ini mencemari lingkungan, merusak keindahan kota, dan membahayakan kehidupan satwa. Bayangkan saja, setelah banjir surut, kita dihadapkan pada pemandangan pegunungan sampah yang menjulang tinggi, seperti sebuah patung raksasa yang terbuat dari sampah, sebuah monumen memalukan bagi kita semua.
Pembersihannya membutuhkan waktu, tenaga, dan biaya yang sangat besar.
Potensi Penyakit Pasca Banjir dan Pencegahannya
Setelah banjir surut, ancaman kesehatan masih tetap ada. Penyakit yang muncul pasca banjir, antara lain diare, demam berdarah, tifus, dan kolera. Pencegahannya meliputi menjaga kebersihan lingkungan, menguras bak mandi dan tempat penampungan air, serta memastikan makanan dan minuman terhindar dari kontaminasi. Vaksinasi juga penting untuk beberapa penyakit tertentu. Kita perlu waspada dan proaktif, karena penyakit-penyakit ini bisa muncul secara tiba-tiba dan tak terduga, seperti tamu tak diundang yang datang tanpa permisi.
Peran Media dan Informasi Publik dalam Penanggulangan Banjir Jakarta

Banjir Jakarta, khususnya yang masih merendam 35 RT malam ini, menyoroti betapa krusialnya peran media dan informasi publik dalam penanggulangan bencana. Informasi yang cepat, akurat, dan terpercaya menjadi kunci keberhasilan evakuasi, bantuan, dan pemulihan. Penyebaran informasi yang salah justru bisa memperparah situasi, menyebabkan kepanikan, dan menghambat upaya pertolongan.
Sumber Informasi Terpercaya Seputar Banjir Jakarta
Mendapatkan informasi yang benar di tengah situasi darurat sangat penting. Berikut beberapa sumber informasi terpercaya yang bisa diakses masyarakat:
- Website resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB): BNPB selalu memberikan update terkini dan data resmi terkait bencana alam di Indonesia, termasuk banjir Jakarta.
- Akun media sosial resmi pemerintah daerah DKI Jakarta: Pemerintah DKI Jakarta biasanya aktif menyebarkan informasi melalui akun media sosial resmi mereka, baik Twitter, Facebook, maupun Instagram.
- Siaran berita dari televisi dan radio nasional terpercaya: Media massa nasional umumnya memiliki tim reporter di lapangan yang melaporkan perkembangan situasi secara langsung.
- Aplikasi-aplikasi pelaporan bencana: Beberapa aplikasi mobile menyediakan informasi terkini mengenai bencana, termasuk peta lokasi banjir dan jalur evakuasi.
Strategi Komunikasi Efektif untuk Mencegah Hoaks
Penyebaran hoaks atau berita bohong selama bencana bisa sangat berbahaya. Strategi komunikasi yang efektif diperlukan untuk menangkalnya.
- Verifikasi informasi sebelum menyebarkannya: Sebelum membagikan informasi yang didapat, pastikan kebenarannya dari sumber terpercaya.
- Gunakan sumber informasi resmi: Sebarkan informasi yang berasal dari sumber-sumber resmi seperti BNPB dan pemerintah daerah.
- Laporkan akun penyebar hoaks: Jika menemukan akun media sosial yang menyebarkan hoaks, laporkan kepada pihak berwenang.
- Kampanye literasi digital: Penting untuk meningkatkan literasi digital masyarakat agar mampu membedakan informasi yang benar dan salah.
Edukasi Kesiapsiagaan Menghadapi Banjir
Edukasi masyarakat tentang kesiapsiagaan bencana banjir sangat penting untuk meminimalisir dampak negatif. Berikut beberapa cara efektif untuk memberikan edukasi:
- Sosialisasi melalui media massa dan media sosial: Kampanye edukasi dapat dilakukan melalui berbagai media, termasuk televisi, radio, dan media sosial.
- Workshop dan pelatihan: Melaksanakan workshop dan pelatihan tentang penanganan banjir dapat memberikan pemahaman praktis kepada masyarakat.
- Simulasi bencana: Melakukan simulasi bencana banjir dapat membantu masyarakat memahami prosedur evakuasi dan langkah-langkah penyelamatan diri.
- Penyebaran leaflet dan brosur: Materi edukasi dapat disebarluaskan dalam bentuk leaflet dan brosur yang mudah dipahami.
Gambaran Kondisi Daerah Terdampak Banjir
Bayangkan jalan-jalan utama di beberapa wilayah Jakarta berubah menjadi sungai dadakan. Air berwarna cokelat keruh, bercampur sampah dan lumpur, menggenangi rumah-rumah warga hingga selutut bahkan dada. Kendaraan terendam sebagian, beberapa tampak hanyut terbawa arus. Di beberapa titik, terlihat warga yang berjuang menyelamatkan barang-barang berharga mereka. Infrastruktur publik seperti jembatan dan jalan raya juga tak luput dari dampak banjir.
Beberapa bagian jalan mengalami kerusakan, retak, atau bahkan ambles. Listrik di beberapa daerah terputus, menambah kesulitan bagi warga yang terdampak. Bau lumpur dan sampah memenuhi udara, menambah keprihatinan situasi yang terjadi. Rumah-rumah warga tampak memprihatinkan, dinding-dinding yang lembab, perabotan rumah tangga yang basah dan rusak, membuat gambaran betapa beratnya cobaan yang mereka hadapi. Kesulitan akses dan keterbatasan sumber daya semakin memperparah situasi.
Ringkasan Penutup
Semoga saja, banjir di 35 RT Jakarta ini segera surut, dan warga dapat kembali beraktivitas normal. Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya perencanaan tata kota yang baik dan peningkatan sistem drainase yang memadai. Jangan sampai tahun depan, kita harus membuat “lomba perahu kertas” dadakan lagi di jalan-jalan Jakarta.